Deteksi Dini Penyakit TBC
Jangan pernah meremehkan batuk, bisa jadi batuk yang berlangsung 2 minggu berturut-turut merupakan gejala awal sakit TBC. Segera lakukan pengobatan dengan tepat, karena bila tidak akan berdampak pada komplikasi penyakit lain dan TBC bisa menulari orang-orang yang ada di sekitar Anda.
Refleks Batuk.
Batuk merupakan cara alami dari tubuh untuk mempertahankan diri dari benda-benda asing dari luar. Sebenarnya refleks batuk sangat diperlukan agar kuman-kuman dan debu-debu yang ada di lingkungan tidak bisa masuk ke dalam paru-paru.
Namun, bila batuk tidak segera kunjung sembuh dan mengganggu, hal tersebut perlu diwasapadai. Bisa jadi itu infeksi di saluran pernafasan, radang paru-paru bahkan penyakit TBC (Tuberculosis).
Penyebab TBC.
TBC merupakan infeksi yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), kemudian kuman ini menyerang tubuh manusia, terutama paru-paru.
Namun, bisa juga ada yang di luar paru-paru, misalnya TB tulang, TB kelenjar dan TB ginjal.
TBC merupakan salah satu penyakit menular yang masih tinggi prevalensinya di dunia yang ditandai dengan batuk yang membandel.
Umumnya TBC yang menyerang paru-paru dikenal dengan TB paru dan penyakit ini ditularkan lewat droplet nucleus, yaitu percikan dahak yang terdapat kuman.
Kuman ini berukuran sangat kecil sekali, kurang lebih 5 ml mikro, sehingga hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Karena ukurannya kecil, ia sangat ringan dan mudah terbawa oleh angin.
Kuman yang berterbangan di udara ini masuk tubuh orang sehat melalui pernafasan ke dalam paru-paru dan akhirnya orang tersebut secara tidak sengaja tertular.
Selain disebabkan kuman TB, TBC bisa dikaitkan dengan sistem imun (kekebalan tubuh) seseorang. Di dalam tubuh manusia terdapat makrofag yang bertugas membunuh kuman TB.
Makrofag ini dibangun oleh sistem imun tubuh, ada kalanya makrofag bisa kalah sehingga membuat seseorang sakit.
Pada pasien yang menderita diabetes dan HIV, sangat rentan terserang TBC, apalagi pada anak, sebab sistem imun anak belum terbentuk dengan sempurna.
Gejala TBC.
Gejala TBC antara lain adalah:
Pengobatan Penyakit TBC.
Pada umumnya masyarakat tidak sadar dan mengira kasus batuk pada TBC dianggap sebagai batuk biasa yang sering dialami banyak orang, sehingga pengobatan yang dilakukan hanya minum obat batuk sebagai pereda yang dijual di pasaran.
Akibatnya, penyakit terus menyebar dan baru dibawa berobat ketika telah memasuki tahap yang kronis.
Pasien harus diberi edukasi tentang memutus rantai penularan dengan cara berobat secara teratur, tidak terputus dan minum obat sesuai yang dianjurkan dokter.
Pengobatan teratur ini biasanya memakan waktu 6 bulan, teratur, rutin, tidak terputus-putus dan selama pengobatan diperlukan pemeriksaan dahak sampai akhir pengobatan.
Untuk mencegah agar tidak terkena penyakit TBC ini, maka biasakanlah gaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat akan mampu mencegah dan mengendalikan infeksi TB, ada saran yang harusnya dilakukan, antara lain,
Refleks Batuk.
Batuk merupakan cara alami dari tubuh untuk mempertahankan diri dari benda-benda asing dari luar. Sebenarnya refleks batuk sangat diperlukan agar kuman-kuman dan debu-debu yang ada di lingkungan tidak bisa masuk ke dalam paru-paru.
Namun, bila batuk tidak segera kunjung sembuh dan mengganggu, hal tersebut perlu diwasapadai. Bisa jadi itu infeksi di saluran pernafasan, radang paru-paru bahkan penyakit TBC (Tuberculosis).
Penyebab TBC.
TBC merupakan infeksi yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), kemudian kuman ini menyerang tubuh manusia, terutama paru-paru.
Namun, bisa juga ada yang di luar paru-paru, misalnya TB tulang, TB kelenjar dan TB ginjal.
TBC merupakan salah satu penyakit menular yang masih tinggi prevalensinya di dunia yang ditandai dengan batuk yang membandel.
Umumnya TBC yang menyerang paru-paru dikenal dengan TB paru dan penyakit ini ditularkan lewat droplet nucleus, yaitu percikan dahak yang terdapat kuman.
Kuman ini berukuran sangat kecil sekali, kurang lebih 5 ml mikro, sehingga hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Karena ukurannya kecil, ia sangat ringan dan mudah terbawa oleh angin.
Kuman yang berterbangan di udara ini masuk tubuh orang sehat melalui pernafasan ke dalam paru-paru dan akhirnya orang tersebut secara tidak sengaja tertular.
Selain disebabkan kuman TB, TBC bisa dikaitkan dengan sistem imun (kekebalan tubuh) seseorang. Di dalam tubuh manusia terdapat makrofag yang bertugas membunuh kuman TB.
Makrofag ini dibangun oleh sistem imun tubuh, ada kalanya makrofag bisa kalah sehingga membuat seseorang sakit.
Pada pasien yang menderita diabetes dan HIV, sangat rentan terserang TBC, apalagi pada anak, sebab sistem imun anak belum terbentuk dengan sempurna.
Gejala TBC.
Gejala TBC antara lain adalah:
- Batuk terus-menerus dan berdahak kurang lebih 2-3 minggu.
- Dahak yang keluar terkadang bercampur darah.
- Demam lebih dari 1 bulan terutama siang dan sore hari.
- Badan terasa lemah.
- Berat badan menurun.
- Nafsu makan berkurang.
- Dan bila sakit sudah berlanjut, timbul sesak nafas dan nyeri pada dada.
- Sering berkeringat pada malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan.
Pengobatan Penyakit TBC.
Pada umumnya masyarakat tidak sadar dan mengira kasus batuk pada TBC dianggap sebagai batuk biasa yang sering dialami banyak orang, sehingga pengobatan yang dilakukan hanya minum obat batuk sebagai pereda yang dijual di pasaran.
Akibatnya, penyakit terus menyebar dan baru dibawa berobat ketika telah memasuki tahap yang kronis.
Pasien harus diberi edukasi tentang memutus rantai penularan dengan cara berobat secara teratur, tidak terputus dan minum obat sesuai yang dianjurkan dokter.
Pengobatan teratur ini biasanya memakan waktu 6 bulan, teratur, rutin, tidak terputus-putus dan selama pengobatan diperlukan pemeriksaan dahak sampai akhir pengobatan.
Untuk mencegah agar tidak terkena penyakit TBC ini, maka biasakanlah gaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat akan mampu mencegah dan mengendalikan infeksi TB, ada saran yang harusnya dilakukan, antara lain,
- Menjaga kebersihan tangan.
- Melakukan etika batuk.
- Jangan membuang dahak dan meludah sembarang tempat.
- Jika sudah divonis positif menderita penyakit TBC, segera berobat secara teratur selama 6 bulan.
- Hindari merokok.
- Penderita TBC dianjurkan tidur sendirian, tanpa satu kamar dengan keluarganya terutama dalam 2 bulan pertama pengobatan.
- Untuk mempertinggi daya tahan tubuh, makanlah makanan bergizi yang terjangkau misalnya tahu, tempe, ikan asin, sayur-sayuran dan buah-buahan.
- Rumah tempat tinggal harus memiliki ventilasi udara yang baik, agar aliran udara berjalan lancar.
- Terakhir, selalu gunakan masker di manapun dan kapan pun Anda berada, terutama ketika berkendara dengan roda dua.