Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pegang Kertas Dapat Tingkatkan Resiko Masalah Reproduksi dan Neurologis

Setiap selesai melakukan pembayaran, anda tentu akan menerima bukti bayar, baik berupa bon, nota, atau kuitansi.

Jangan anggap remeh, paparan terlalu sering dan tidak bersih saat memegang kertas tersebut dapat meningkatkan risiko masalah reproduksi dan neurologis.

Para peneliti melaporkan dalam The Journal of the American Medical Association (JAMA) bahwa bisphenol A atau yang lebih dikenal sebagai BPA biasanya masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi makanan kalengan. Namun kini BPA juga bisa masuk dengan sentuhan langsung melalui kulit.


BPA umumnya digunakan dalam proses pembuatan plastik keras dan telah dilarang penggunaannya di dalam produksi botol bayi. Selain itu, bahan kimia ini juga sering digunakan pada lapisan interior kaleng makanan, yang kemudian dapat larut ke dalam makanan yang disimpan dalam wadah tersebut dan berakhir di dalam tubuh orang yang mengonsumsinya.

Selain pada barang-barang tersebut, BPA rupanya juga ditemukan di dalam kertas termal. Kertas termal ini biasanya digunakan di dalam mesin fax dan masih umum digunakan pada produksi kertas bon, nota, atau bukti bayar. kertas ini dilapisi dengan bahan yang bisa berubah menjadi hitam ketika diberi efek panas. Printer mesin kasir biasanya mencetak angka dan huruf menggunakan panas.

Sebelumnya BPA telah dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, termasuk gangguan reproduksi dan anomali perkembangan otak pada anak-anak yang terpapar dalam rahim. Tingginya kadar BPA dalam urine juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas di kalangan anak-anak.

Untuk studi terbaru ini, Ehrlich dan rekan-rekannya merekrut 24 mahasiswa antara tahun 2010 dan 2011. Para peserta berusia minimal 18 tahun dan tidak sedang hamil. Pertama, para peserta diminta untuk memegang kertas bon dengan tangan kosong. Satu pekan kemudian, mereka diminta untuk memegang kertas bon dengan mengenakan sarung tangan.

Sebelum mereka memegang kertas bon, para peneliti menemukan 20 dari 24 peserta memiliki sejumlah kecil BPA dalam sampel urinenya. Setelah percobaan pertama, BPA dimiliki oleh semua sampel urine dalam tingkat yang masih di bawah rata-rata. Seiring berjalannya waktu, konsentrasi BPA dalam sampel urine meningkat. Sementara itu, kadar BPA pada urine peserta saat mengenakan sarung tangan tidak ditemukan adanya peningkatan kadar BPA yang signifikan.

Ehrlich mengatakan orang-orang biasa umumnya tidak perlu terlalu khawatir dengan temuan ini, terkecuali pada mereka yang sering kontak dengan kertas tersebut, seperti petugas kasir dan teller bank. Hal ini terutama perlu diwaspadai jika mereka sedang hamil atau berada pada usia subur.

Anda harus berhati-hati. Kertas tersebut merupakan sumber paparan BPA dan jika anda banyak berkontak dengannya setiap hari, maka anda mungkin harus mempertimbangkan penggunaan sarung tangan untuk saat ini. Jika tidak, ada baiknya znda juga sesering mungkin cuci tangan sepanjang hari.

sumber:
jpnn.com

3 komentar untuk "Pegang Kertas Dapat Tingkatkan Resiko Masalah Reproduksi dan Neurologis"