Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Penyebab Pemberian ASI Eksklusif Gagal

ASI (Air Susu Ibu) merupakan makanan terbaik buat bayi. Sebisa mungkin jika bayi lahir, selalu diberikan ASI paling sedikit enam bulan lamanya.

Dan pemberian ASI selama jangka waktu enam bulan pertama itulah yang disebut ASI eksklusif. Namun, pemberian ASI eksklusif ini tak selalu mudah buat para ibu masa kini.

Ada bermacam alasan yang membuat ibu berhenti memberikan ASI eksklusif dan beralih ke susu formulan. Mungkin saja alasan yang ada adalah si ibu adalah wanita karir masa kini.





Padahal, seharusnya memberikan ASI eksklusif ini masih bisa diupayakan bahkan oleh ibu yang sedang sakit sekalipun, atau karena sibuk dengan pekerjaan di kantor.

Di negara-negara maju dan Indonesia sendiri, sebenarnya para dokter sudah menyarankan kepada para ibu yang baru saja melahirkan buah hati, tetap menyusui bayinya sepulang dari rumah sakit.

Tapi...
Begitu pulang dari rumah sakit dan tiba di rumah, banyak para ibu yang mencampurnya dengan SUFOR (Susu Formula) atau bahkan menghentikan pemberian ASI karena berbagai alasa.

Berikutt 4 Penyebab Pemberian ASI Eksklusif Gagal:





1. ASI tak cukup.

Perlu diketahui bahwa setelah ibu melahirkan, membutuhkan waktu dua sampai tiga hari untuk membentuk produksi susunya, baru menyusui. Kalau ASI merasa tidak cukup, segera konsultasikan denagankolektor laktasi ataui mengikuti kelas edukasi menyusui.

2. Penyakit ibu maupun bayi.

Khusus ibu yang poisif HIV dan bayinya disarankan untuk mengonsumsi obat antiretoviral selama menyusui dan hingga bayi berusia 12 bulan.

3. Ibu bekerja kembali.

Kalau ibu akan beklerja kembali, ASI perah bisa menjadi solusinya.

4. Kurang dukungan.

Baik ibu hamil atau ibu menyusui, dukungan dan motivasi dari suami, keluarga maupun lingkungan sekitar, sangatlah diperlukan.

Posting Komentar untuk "4 Penyebab Pemberian ASI Eksklusif Gagal"