Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Waspada Jika Tahi Lalat Berdarah

Tahi lalat adalah bintik hitam yang terdapat pada permukaan kulit manusia. Merupakan suatu anugerah yang harus disyukuri dan sebaiknya tidak dihilangkan kecuali ada keadaan khusus untuk menghilangkannya.

Pada dasarnya kulit manusia itu akan selalu berganti setiap tiga minggu atau sekitar 21 hingga 28 hari sekali, seperti hal ular yang berganti kulit meskipun ada perbedaan diantaranya.

Nah, pada saat kulit berganti, permukaan kulit yang paling atas atau kulit yang sudah mati akan terbuang dan digantikan dengan kulit di bawahnya. Hal tersebut berlangsung selama sekitar satu bulan.

Jadi, tahi lalat itu muncul karena kelebihan pigmen dari dalam kulit.


Pada umumnya, tahi lalat dapat menjadi kanker yang ganas jika terjadi trauma berulang, adanya paparan sinar matahari, mudah berdarah dan semakin membesar.

Trauma berulangnya misalnya, untuk menghilangkan tahi lalat biasanya orang-orang menggunakan lotion atau daun sirih, sehingga menimbulkan luka berdarah dan bisa menjalar ke otak, sehingga sangat membahayakan.




Waspada Jika Berdarah


Jika sudah terlihat tanda-tandanya di atas, biasanya dokter melakukan pemeriksaan dermatokogis. Pilihan pertamanya adalah dieksisi atau diambil secara tuntas.





Pada prinsipnya jika risiko ganas, bisa diambil 3-5 mm hingga dipastikan semua jaringan di bawahnya sudah diambil dengan tuntas, kemudian ditutup dengan jahitan.

Pada dasarnya, kalau tahi lalat digosok sekeras apapun, tidak akan sampai berdarah. Akan tetapi kalau digosok dengan keras, tahi lalat berdarah, berarti itu bukanlah tahi lalat, melainkan gejala tumor ganas.

Artikel Tahi Lalat yang Lain:

Posting Komentar untuk "Waspada Jika Tahi Lalat Berdarah"