Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Fakta Ilmiah Tentang Gigitan Nyamuk

Kalau nyamu sudah menggigit, seakan mereka tidak mau lepas sebelum perutnya berwarna merah darah atau kenyang. Merekan membutuhkan makanan berupa darah untuk berkembang biak, jadi yang menggigit sebenarnya adalah nyamuk betina sedangkan yang jantan tidak menggigit seperti betina. Lalu mereka makan apa.

Kalau sudah menggigit usahakan jangan digaruk karena hanya akan menyebabkan infeksi kulit. Tapi kalau tidak digaruk mana bisa tahan akan gatalnya gigitan nyamuk.


Menurut WHO, nyamuk adalah hewan kecil pemangsa yang sangat sulit diberantas karena mereka berkembang biak terlalu cepat. Sehingga tidak berlebihan jika pada hari kesehatan sedunia yang diperingati pada 7 April 2014 kemarin WHO dan Kementerian kesehatan mencanangkan upaya untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.

Tapi berapa banyak yang anda benar-benar tahu tentang nyamuk dan risiko yang mereka bawa? Berikut beberapa fakta ilmiah mengenai gigitan nyamuk.

5 Fakta Ilmiah Tentang Gigitan Nyamuk


1. Tidak semua nyamuk menggigit

Ada sekitar 170 spesies nyamuk berbeda di Amerika Utara (dan 3.500 di seluruh dunia), tetapi tidak semua dari mereka menggigit manusia. Dari semuanya, hanya betina yang merupakan pengisap darah, mereka menggunakan protein didalam darah untuk memproduksi telur. Ada dua spesies yang bertanggung jawab sebagai penyebar penyakit di Amerika Serikat: Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang pada umumnya dikenal sebagai nyamuk macan Asia karena garis-garis hitam dan putih.

Tidak begitu jelas apakah mereka (nyamuk) tertarik pada golongan darah tertentu. Penelitian telah mengklaim bahwa orang-orang dengan tipe darah O digigit lebih dari orang-orang dengan tipe A atau tipe B, namun temuan ini masih diperdebatkan.

2. Tidak begitu jelas apakah nyamuk tertarik pada golongan darah tertentu

Penelitian telah mengklaim bahwa orang-orang dengan tipe darah O digigit lebih sering dari orang-orang dengan tipe A atau tipe B, namun temuan ini masih diperdebatkan. Sedikit bukti bahwa mengenakan pakaian gelap akan lebih menarik nyamuk, seperti yang umum diyakini.

3. Tapi kita tahu mereka menyukai CO 2

Lebih mungkin, nyamuk tertarik terhadap orang-orang yang menghembuskan tingkat karbon dioksida yang lebih tinggi, seperti wanita hamil atau peminum bir.

Ada kemungkinan bahwa faktor-faktor ini berkontribusi terhadap peningkatan produksi karbon dioksida, sehingga memudahkan nyamuk untuk merasakan kehadiran manusia.




4. Beberapa orang merasakan gatal yang lebih dari yang lain

Hampir semua orang akan merasakan gatal akibat gigitan nyamuk, meskipun bisa lebih buruk bagi orang-orang tertentu yang punya kecenderungan untuk mengembangkan benjolan yang lebih menonjol atau gatal-gatal yang berlebihan. Rasa gatal diakibatkan pelepasan histamin dalam tubuh kita dalam menanggapi air liur nyamuk yang disuntikkan saat mereka minum darah kita.

5. Menggaruk area gigitan membuat gatal lebih buruk

Jika anda dapat menahan, cobalah untuk tidak menggaruk area benjolan gatal. Hanya mengakibatkan reaksi air liur nyamuk tersebut dan meningkatkan respon histamin pada tubuh anda, sehingga membuat rasa gatal semakin parah. Selain itu, menggaruk secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi kulit yang dapat menyebabkan infeksi.

sumber: jpnn
editor: obat sakit

4 komentar untuk "5 Fakta Ilmiah Tentang Gigitan Nyamuk"

  1. ternyata ada nyamuk yg tidak menggigit manusia juga ya kang, kalau yg menggigit mah di rumah saya banyak hehehe..

    BalasHapus
  2. Memang suka gak nahan ya mas, pingin garuk bekas gigitannya. Tapi ternyata justru gak bagus ya :)

    BalasHapus
  3. Kalo digigit nyamuk, gak kuat dengan rasa gatalnya.
    kalo malem, malah sampai gk bisa tidur

    BalasHapus