Kabar Buruk Akibat Kerja Shift Malam
BERITA buruk bagi pekerja yang sering kerja lembur atau shift malam.
Sebuah penelitian menunjukkan kerja shift malam rentan terkena risiko berbagai penyakit, termasuk kanker dan diabetes.
Lantas apa yang membuat kerja shift malam dapat mengakibatkan berbagai penyakit kronis? Ternyata karena orang yang kerja shift malam mengalami gangguan pola tidur, atau dengan kata lain merusak jam biologis tubuh yang pada akhirnya mempengaruhi ritme kerja gen-gen yang ada di dalamnya.
Bahkan peneliti mengklaim shift malam dapat merusak hampir 1.500 gen sekaligus. Karenanya wajar bila kemudian orang yang kerap mendapat shift malam ketika bekerja rentan mengalami penyakit kronis seperti kanker payudara, penyakit jantung, serta diabetes.
Peneliti telah memastikan hal itu dengan mengamati 22 partisipan yang ditempatkan dalam jadwal kerja selama 28 jam tanpa terpapar cahaya alami seperti matahari sama sekali. Partisipan rata-rata berusia 20-an tahun dan percobaan dilakukan dalam lab yang sangat terkontrol.
Hasilnya, siklus tidur-bangun mereka tertunda empat jam lamanya hingga mereka sanggup tidur sampai 12 jam di hari biasa. Namun setelah sampel darahnya diambil juga terlihat partisipan mengalami penurunan jumlah gen yang menunjukkan ritme kikardian hingga enam kali lipat.
"Kami menemukan ada enam persen gen yang mempunyai ritme kikardian, artinya aktivitas mereka terlihat lebih tinggi di jam-jam tertentu. Ada gen yang bekerja di siang hari dan memiliki kaitan dengan fungsi kekebalan, ada juga yang bekerja di malam hari, misalnya terlibat dalam pengaturan gen-gen lainnya,” kata peneliti dari Sleep Research Centre, University of Surrey UK, Profesor Derk-Jan Dijk seperti dilansir laman Daily Mail, Senin (17/2).
“Jadi apabila pola tidur (dan pola makan) terganggu, maka sebenarnya orang yang bersangkutan tengah mengubah proses molekuler paling mendasar dalam tubuhnya dengan menyebabkan gangguan pada ritme gen," lanjutnya.
Penelitian itu menemukan bahwa tubuh manusia diperkirakan mengandung lebih dari 24.000 gen dan 1.400-an gen di antaranya rentan mengalami perubahan jika pola tidur orang yang bersangkutan berubah. "97 persen gen dengan ritme kikardian juga terlihat berantakan akibat jam tidur yang tidak teratur. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kita merasa tidak enak badan ketika jet lag atau bekerja dengan shift yang tidak tentu," kata peneliti lainnya, Dr. Simon Archer.
sumber:
jpnn.com
Sebuah penelitian menunjukkan kerja shift malam rentan terkena risiko berbagai penyakit, termasuk kanker dan diabetes.
Lantas apa yang membuat kerja shift malam dapat mengakibatkan berbagai penyakit kronis? Ternyata karena orang yang kerja shift malam mengalami gangguan pola tidur, atau dengan kata lain merusak jam biologis tubuh yang pada akhirnya mempengaruhi ritme kerja gen-gen yang ada di dalamnya.
Bahkan peneliti mengklaim shift malam dapat merusak hampir 1.500 gen sekaligus. Karenanya wajar bila kemudian orang yang kerap mendapat shift malam ketika bekerja rentan mengalami penyakit kronis seperti kanker payudara, penyakit jantung, serta diabetes.
Peneliti telah memastikan hal itu dengan mengamati 22 partisipan yang ditempatkan dalam jadwal kerja selama 28 jam tanpa terpapar cahaya alami seperti matahari sama sekali. Partisipan rata-rata berusia 20-an tahun dan percobaan dilakukan dalam lab yang sangat terkontrol.
Hasilnya, siklus tidur-bangun mereka tertunda empat jam lamanya hingga mereka sanggup tidur sampai 12 jam di hari biasa. Namun setelah sampel darahnya diambil juga terlihat partisipan mengalami penurunan jumlah gen yang menunjukkan ritme kikardian hingga enam kali lipat.
"Kami menemukan ada enam persen gen yang mempunyai ritme kikardian, artinya aktivitas mereka terlihat lebih tinggi di jam-jam tertentu. Ada gen yang bekerja di siang hari dan memiliki kaitan dengan fungsi kekebalan, ada juga yang bekerja di malam hari, misalnya terlibat dalam pengaturan gen-gen lainnya,” kata peneliti dari Sleep Research Centre, University of Surrey UK, Profesor Derk-Jan Dijk seperti dilansir laman Daily Mail, Senin (17/2).
“Jadi apabila pola tidur (dan pola makan) terganggu, maka sebenarnya orang yang bersangkutan tengah mengubah proses molekuler paling mendasar dalam tubuhnya dengan menyebabkan gangguan pada ritme gen," lanjutnya.
Penelitian itu menemukan bahwa tubuh manusia diperkirakan mengandung lebih dari 24.000 gen dan 1.400-an gen di antaranya rentan mengalami perubahan jika pola tidur orang yang bersangkutan berubah. "97 persen gen dengan ritme kikardian juga terlihat berantakan akibat jam tidur yang tidak teratur. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kita merasa tidak enak badan ketika jet lag atau bekerja dengan shift yang tidak tentu," kata peneliti lainnya, Dr. Simon Archer.
sumber:
jpnn.com
sama nggak sama yang kena insomnia?
BalasHapuslain kayaknya
Hapusatau sama gak dengan yang sering begadang? saya jadi ngeri nih soalnya saya sering begadang kerja lembur.
BalasHapusmenurutku sama saja gan
HapusSerem ya Mas efeknya. Apa solusinya ya kalau belum bisa menghindari kerja shift malam?
BalasHapussolusi...?
Hapuscari kerjaan yg tidak shift mbak, masuk pagi terus
ia gan baiknya malam itu kita pakai dengan istirahat, terimakasih banyak gan atas info nya ini mengingatkan ilmu buat saya :)
BalasHapusho oh gan mksh
Hapuswah ngeri juga ya mas brow.. padahal ane shiftnya amburadul. pagi brangkat jam satu pulang jam 5 brangkat lagi jam 10malam baru pulang. bisa tdur nyenyak kalo pas cuapek banget :(
BalasHapusjaga kesehatan ya gan
Hapusklo seperti ini gan
BalasHapussaya selalu kerja tengah malam hingga pagi yaitu jaga warnet
tapi sebelum kerja saya sudah tidur, tepatnya setelah maghrib
kalo seperti ini gimana maslahnya gan???