Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berapa Jumlah Detak Jantung Normal Per Menit Orang Dewasa

Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Berapa sebenarnya jumlah rata-rata denyut jantung normal?

Detak jantung yang normal memang berkisar antara 60-100 kali per menit. Walaupun ada pengecualian seperti pada atlet yang bugar, detak jantungnya dapat di bawah 60 kali per menit. Detak jantung, yang biasa juga disebut denyut nadi, karena dihitumg dengan menekan urat nadi di pergelangan tangan atau dapat juga di leher, dilakukan pada saat istirahat, karena itu disebut juga detak jantung waktu istirahat.


Pada waktu Anda melakukan aktivitas denyut nadi ini dapat meningkat, ini disebabkan pada waktu Anda beraktivitas, tubuh membutuhkan supply darah lebih banyak, dan karena itu jantung akan memompa darah lebih banyak pula. Kecepatan denyut, detak jantung ini menunjukkan efektivitas kerja jantung.




Disamping tingkat aktivitas, kebugaran, suhu, temperatur udara, posisi tubuh, emosi, berat badan, obat-obatan dapat bepengaruh terhadap kecepatan detak jantung kita. Sebagai contoh, kalau Anda marah jantung Anda Akan berdetak lebih cepat,dalam batas tertentu itu normal.

Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute).

Denyut jantung normal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu.



Denyut jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum.

Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung seseorang, yaitu aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi.

Setiap orang bisa mengukur denyut jantungnya sendiri tanpa perlu menggunakan stetoskop. Untuk mengukur denyut jantung di rumah bisa dengan cara memeriksa denyut nadi. Tempatkan jari telunjuk dan jari tengah pada pergelangan tangan atau tiga jari pada sisi leher. Saat merasakan denyut nadi, lihatlah jam untuk mneghitung jumlah denyut selama 15 detik.




Hasil yang didapatkan di kalikan empat, maka didapatkan jumlah denyut jantung Anda per menit.

Meskipun jumlah denyut bervariasi, tapi denyut yang terlalu tinggi atau rendah dapat menunjukkan adanya masalah yang mendasar. Konsultasikan ke dokter jika denyut Anda secara konsisten di atas 100 bpm (tachycardia) atau di bawah 60 bpm (Bradycardia), terutama jika disertai gejala lain seperti pusing, sesak napas atau sering pingsan.

Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar batas sehat dapat menimbulkan bahaya.

Untuk mendapatkan nilai denyut jantung normal dilakukan dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia. Misal usianya 40 tahun, maka jumlah maksimalnya adalah 180 bpm.

Dengan melakukan tes sederhana tersebut, seseorang bisa mengetahui apakah mempunyai denyut jantung normal atau tidak. Hal ini juga berguna sebagai diagnosis awal ada atau tidaknya gangguan kardiovaskul.

sumber:
health.kompas.com