Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencegah Cacar Air pada Anak

Meskipun kelihatannya hal yang sepele, namun bila penyakit cacar air dibiarkan saja tidak segera ditangani, dapat menyebabkan penyakit lain yang lebih kompleks dan berbahaya.
Selain menjaga kebersihan, pemberian vaksinasi cacar pada balita juga bisa menghindarkan si kecil terkena cacar air.
Sekilas Tentang Cacar Air.
Cacar air adalah penyakit akut, menular akibat infeksi virus cacar air.
Penyakit ini berbeda dengan cacar yang kini dinyatakan telah terbasmi dari muka bumi ini. Cacar air pada umumnya hanya diderita oleh anak kecil, namun di beberapa negara tropis seperti Indonesia ternyata penyakit ini juga menghinggapi para remaja dan dewasa.

Penyebab Cacar Air.
Penyakit ini disebabkan oleh virus varisela atau disebut juga dengan Varicella Zooster (Virus V-Z).
Virus ini bisa ditemukan dalam cairan vesikel, darah penderita dan cairan selaput lendir serta dapat menyebabkan herpes Zoster.
Yang jelas, seseorang akan mudah terserang virus jika daya tahan tubunya melemah.

Gejala Cacar Air.
Penularan cacar air lewat percikan ludah orang sakit atau melalui cairan yang keluar bila gelembung-gelembung di kulit pecah.
Penderita dapat menularkan penyakit ini dalam tempo 24 jam sebelum kelainan di kulit timbul sampai 7 hari kemudian. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 11 hingga 12 hari.

Karena sangat mudah menular, maka penderita harus diisolasi sampai benar-benar sembuh.
Secara umum, seluruh penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain kalau terjadi sentuhan.
Tidak semua orang mengetahui apakah dirinya pernah menderita cacar air atau belum.




Gejalanya antara lain adalah:
1. Mirip demam biasa yang beberapa hari sembuh dengan sendirinya.
2. Dalam tempo 24 jam sebelum timbul gejal di kulit, penderita mengalami panas, lemah dan rasa malas.
3. Tidak memiliki nafsu makan.
4. Terkadang disertai kemerahan pada kulit seperti biang keringat.

Pencegahan Agar tidak Menular ke Orang Lain:
1. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi dari anak atau orang dewasa lain yang sehat hingga benjolan berisi cairan di kulit mengelupas dan kering.
2. Pakaian, handuk, piring dan peralatan lain milik penderita harus dipisahkan dan dibersihkan secara tersendiri.
3. Vaksinasi cacar air sejak dini.
Anjuran Vaksinasi.
Cacar air dapat dicegah dengan pemberian zoster imun globulin (ZIF) atau dengan Varicella-zoster imun Globulin (VZIG).
Pada anak sehat antara 1 hingga 12 tahun diberikan satu kali, dan satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 hingga 80 persen. Setelah itu, diberikan sekali lagi pada saat dewasa.
Kekebalan yang didapat mampu bertahan hingga 10 tahun.

Pemberian antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air dengan komplikasi yang berat. Misalnya saja adalah cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Pemberian anti virus harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.




Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pemberian vaksin cacar air setelah anak berumur 5 tahun dan tidak diperlukan vaksinasi ulang. Namun, dengan pertimbangan tertentu vaksin cacar air bisa diberikan setelah umur 1 tahun.


Merawat Luka Bekas Cacar Air.
Setelah cacar air sembuh, maka luka bekas cacar air tadi terlihat seperti luka terkena goresan berbentuk bulat. Luka tersebut berpotensi menimbulkan bekas dan tidak. Untuk menghindari timbulnya bekas luka, maka biarkan saja darah kering tersebut mengelupas secara alami dan hindari untuk digaruk.

Bagi luka yang infeksi dan bernanah, segera lakukan perawatan seperti merawat luka sayat. Misalnya saja dengan memberi obat merah dan kalau perlu gunakan perban agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut.
Bilamana terdapat infeksi bakteri, dokter akan memberikan antibiotik.

Penderita dianjurkan mandi, mengganti baju dan seprai setiap hari.
Kesembuhan akan semakin cepat tercapai bila keadaan umum anak dijaga agar tetap baik. Oleh karena itu, kulaitas dan kuantitas makanan bagi anak perlu dijaga.
Jika daya tahan terus meningklat, maka proses penyembuhan akan berjalan lebih cepat.

24 komentar untuk "Mencegah Cacar Air pada Anak"

  1. ane dah lama tidak terkena penyakit cacar air (bukannya ingin lagi kena cacar air lho ya) huahahah...

    BalasHapus
  2. vaksinasi sedini mungkin bl sdh waktunya, kasihan klo sampe terkena cacar ini.

    Btw, di balas kok wes di off to..??????????
    Mampir ta? Apa mudik?

    BalasHapus
  3. cacar air sangat sakit n bs membekas lukanya.
    lindungi buah hati dg vaksinasi.

    hati2 d jln klo mudik
    thanks n happy weekend

    BalasHapus
  4. Sewaktu kecil dulu saya juga terkena cacar air, masih banyk bekasnya di tubuh saya sobat, seandainya secepat ini saya mengatahui cara mencengahnya, mungkin saya gak kena cacar air sobat,,,, hehehehe

    BalasHapus
  5. hi, bagus bangat infonya. terima kasih. :)

    BalasHapus
  6. inget kejadian waktu kecil
    ane kena cacar air sob,,, :(

    BalasHapus
  7. ntar dah kalau sy punya anak, sy terapkan caranya...
    hehehe

    BalasHapus
  8. Tips yg sangat menarik untuk mencegah cacar air pada anak sobat.. terima kasih sobat....

    BalasHapus
  9. semoga bisa membantu nih bagi yang belum terkena cacar air

    BalasHapus
  10. ternyata bisa dicegah, aku pernah kkebagian waktu habis lulus SD; rasanya jaan kemranyas karena dulu kalo ada mantri vaksinasi cacar aku selalu ngumpet di kolong meja :D
    maturnuwun tipsnya :)

    BalasHapus
  11. info bagus untuk selalu hati-hati akan bahaya cacar air, apalagi penyakit ini didominasi oleh anak-anak.
    makasih jadi lebih tahu penyebab dari penyakit ini.
    salam ubi cilembu

    BalasHapus
  12. Anakq skrg kena cacar air neh.....tetap info yg bagus, jd tahu tips agar bekas ruam tidak meninggalkan jejak d kulit yg bakalan awet smpe tua :)

    BalasHapus
  13. kesel bru kena cacar saat uwd sma :(
    apa yg bisa dilakuin klo misal.ny bentar lagi ujian

    BalasHapus
  14. penyakit cacat air kaya bisulnya,penyakit itu suka ada bekasnya,
    ikhhh penyakit cacat air itu sakit,,
    makasihnya atas infonya sehingga saya bisa tau semuanya tentang cacat air

    BalasHapus
  15. Jadi teringat sebulan yang lalu saya kena cacar. padahal usia menginjak 25 tahun masih juga kena.. nasibbb...

    BalasHapus
  16. Maksih
    Semoga saran bisa kita pljari dan ad hikmahnya

    BalasHapus
  17. Thank
    Untuk saranya smoga kita dapt bljar
    Untuk mncgah pyakit ini

    BalasHapus
  18. Ada gak, cara pencegahan dengan alami, tanpa menggunakan bahan kimia, misalnya dengan larutan daun-daunan, bumbu-bumbuan, atau lainnya,.. trims

    BalasHapus
  19. cacar air berasal dari virus, virus itu tidak tahan alias mudah mati jika terkena sinar ultra violet, di indonesia banyak sekali sinar ultraviolet (matahari), jadi sering2 berjemur ada di sinar matahari, antara jam 07-10 pagi, mudah2an cepat sembuh, btw diusahakan seluas mungkin permukaan kulit yang terkena sinar matahari.... dan jangan telanjang di depan umum yaaahhh :D

    BalasHapus
  20. Saya Fitri usia 33th, ibu dari anak usia 3 bulan dan 2,5th. 3 minggu lalu anak saya yg besar kontrol ke dokter setelah minggu sebelumnya dirawat karena Typoid, sewaktu antri di Hermina ada anak yang wajahnya bentol-bentol seminggu kemudian saya kena cacar air padahal dilingkungan keluarga, rumah, tetangga tdk ada yg kena cacar air. alhasil hampir dua minggu saya pisah ranjang and kamar sama anak2.

    awalnya saya berfikir timbulnya merah2 alergi makanan, karena kulit saya sensitif. waktu dokter bilang cacar air, sedihnya bukan main karena kepikiran sama anak-anak siapa yang akan urus mereka. ya akhirnya pasrah deh serahkan sama Tuhan semua kekawatiran n kecemasan.

    untuk yang bayi 3 bulan asi-di pumping agar tidak menular sesuai anjuran dokter dan saya minta pembantu jemur tiap pagi hari dengan maksud tindakan preventif agar tidak menular. sedihnya melihat sibayi kalau menangis, ingin rasanya memeluknya.

    karena anak yang besar 2,5 tidak mau sama pembantu baru agar dapat memandikan saya selalu memakai sarung tangan karet dan sepanjang hari memakai sarung tangan, baju lengan panjang dan celana panjang agar tidak menular.
    persis 2 minggu setelah saya sembuh, sekarang si Bayi muncul merah2 melenting sama seperti cacar air. semalam dibawa kedokter dan di berikan obat racikan untuk minum dan salep zovirax sama seperti saya dan bactoban untuk yang sudah pecah sedangkan si Kakak di resepkan vitamin untuk meningkatkan imun tubuh.

    ya sekarang sih sudah pasrah, mau diapakan lagi yang penting sudah usaha pencegahan dan tetap melakukan usaha pencegahan untuk si kakak soalnya kasihan masih 2,5 th. kawatirnya kalau kena nanti digaruk2 karena belum mengerti.

    sekedar sharing untuk ibu2 dan orang tua yg lain jangan sedih pasti semua nya ada jalannya kok. rajin berdoa ajah.
    salam.


    BalasHapus
  21. Permisi……..Numpang berbagi info gan, mudah2an ada manfaatnya untuk banyak orang sehingga blog anda juga menampung solusi dari problem yang di hadapi orang banyak. Terimakasih sebelumnya…….
    CIPADU HOLISTIC CENTER / CHC
    JL. Ulujami raya gang H. Dilun No 65 B Rt 05 / Rw 07, Ulujami, Pasanggrahan, Jakarta selatan. { Sebrang pondok pesantren Darunnajah Ulujami }
    Telp : 021.3638 2223 / 021.933 40 413 www. Multiterapi.blogspot.com
    InsyaALLOH CHC Bisa melayani Terapi :
    1. BEKAM
    2. SENGAT LEBAH
    3. SEDOT LINTAH
    4. HYPOTERMAL
    5. GURAH THT
    6. REIKI / PRANA
    7. MOCSIBASI
    8. REFLEKSI
    9. TOTOX
    10. EAR CANDLE
    11. MEDIPIC
    12. MASSAGE LIMPATIC
    13. CHIROPRACTIC YUMEIHO
    14. ACCUPRESURE
    15. PIJAT BAYI.
    16. OBAT-OBAT HERBAL
    17. CEK GULA DARAH.
    18. CEK ASAM URAT
    19. CEK CHOLESTEROL
    20. KONSULTASI PROBLEM LAHIRIAH DAN BATINIAH.
    21. Cek UA, Cholesterol, Gula.

    CHC juga memproduksi berbagai macam obat herbal multikhasiat untuk anda, serta membuka layanan konsultasi dan diagnose penyakit jarak jauh, baik permasalahan lahiriah maupun bathiniah.

    BalasHapus