Penyebab dan Gejala Khas Sakit Kepala Balita
Keluhan sakit kepala pada balita memang sulit dikenali, namun bila jeli, ada banyak gejala atau ekspresi balita yang mengungkapkan bahwa mereka sedang kesakitan.
Bila sudah demikian, ketahui penyebab dan solusinya sedini mungkin.
Kebanyakan, orang tua kurang jeli, tangisan atau anak rewel hanya diartikan sebagai tanda bahwa bayi atau balita lapar, ingin menyusu, mengantuk atau sekedar minta dipeluk.
Padahal jika segera dikenali, sakit kepala pada bayi atau balita bisa segera diatasi sesuai dengan penyebab atau sumber sakit kepalanya.
Sakit kepala yang kerap dirasakan oleh si kecil, ternyata juga dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan lainnya. Sehingga setiap pusing yang dirasakan, berbeda penanganannya.
Berikut ini beberapa penyebab dan gejala khas sakit pusing pada si kecil:
Pilek, demam.
Solusi:
Beri parasetamol sesuai dengan usianya.
Zat aktif ini membantu mengurangi pusing atau gejala sakit kepala serta menurunkan demam. Tetap beri makanan dan minuman dalam jumlah cukup dan bergizi dan usahakan agar anak dapat beristirahat dengan nyaman dan cukup.
Anak menarik-narik telinga atau mengatakan telinganya sakit, keluar cairan dari telinga, demam, nyeri telinga, pendengaran berkurang, kadang panas, rewel atau muntah.
Anak memasukkan tangannya ke mulut, memegang pipi, tidak mau makan, pipi bengkak, sulit mengunyah, tidak mau makan, dan kebanyakan demam.
Anak menggosok-gosok hidung atau mengeluh hidungnya sakit, demam, flu berat dan berulang-ulang, bengkak, nyeri bawah mata.
Anak mengalami gangguan penglihatan, kurang jelas melihat, saat melihat mata dipicingkan, kepala dijulurkan atau menonton TV terlalu dekat.
Sakit kepala ini biasanya juga terjadi setelah melakukan sesuatu yang mengandalkan indera penglihata seperti membaca, menggambar atau menonton televisi.
Hidung berair, mata berair, kerongkongan sakit.
Gejala muncul bisa karena makanan tertentu atau hal lain yang menjadi pencetus alergi.
Anak muntah spontan menyemprot, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, tampak mengantuk, respon lambat meski sudah cukup tidur tapi sulit dibangunkan.
Gejala parahnya adalah kejang, leher kaku, ada kelemahan anggota gerak sampai koma.
Kemampuan orang tua untuk melakukan pertolongan pertama sangat dibutuhkan, dan sakit kepala tidak selalu harus langsung dibawa ke rumah sakit jika dapat diatasi sendiri di rumah.
Bila sudah demikian, ketahui penyebab dan solusinya sedini mungkin.
Kebanyakan, orang tua kurang jeli, tangisan atau anak rewel hanya diartikan sebagai tanda bahwa bayi atau balita lapar, ingin menyusu, mengantuk atau sekedar minta dipeluk.
Padahal jika segera dikenali, sakit kepala pada bayi atau balita bisa segera diatasi sesuai dengan penyebab atau sumber sakit kepalanya.
Sakit kepala yang kerap dirasakan oleh si kecil, ternyata juga dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan lainnya. Sehingga setiap pusing yang dirasakan, berbeda penanganannya.
Berikut ini beberapa penyebab dan gejala khas sakit pusing pada si kecil:
- Influenza
Pilek, demam.
Solusi:
Beri parasetamol sesuai dengan usianya.
Zat aktif ini membantu mengurangi pusing atau gejala sakit kepala serta menurunkan demam. Tetap beri makanan dan minuman dalam jumlah cukup dan bergizi dan usahakan agar anak dapat beristirahat dengan nyaman dan cukup.
- Infeksi Telinga
Anak menarik-narik telinga atau mengatakan telinganya sakit, keluar cairan dari telinga, demam, nyeri telinga, pendengaran berkurang, kadang panas, rewel atau muntah.
- Sakit Gigi
Anak memasukkan tangannya ke mulut, memegang pipi, tidak mau makan, pipi bengkak, sulit mengunyah, tidak mau makan, dan kebanyakan demam.
- Sinusitis
Anak menggosok-gosok hidung atau mengeluh hidungnya sakit, demam, flu berat dan berulang-ulang, bengkak, nyeri bawah mata.
- Gangguan Mata
Anak mengalami gangguan penglihatan, kurang jelas melihat, saat melihat mata dipicingkan, kepala dijulurkan atau menonton TV terlalu dekat.
Sakit kepala ini biasanya juga terjadi setelah melakukan sesuatu yang mengandalkan indera penglihata seperti membaca, menggambar atau menonton televisi.
- Alergi
Hidung berair, mata berair, kerongkongan sakit.
Gejala muncul bisa karena makanan tertentu atau hal lain yang menjadi pencetus alergi.
- Jatuh atau Terbentur Benda Keras
Anak muntah spontan menyemprot, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, tampak mengantuk, respon lambat meski sudah cukup tidur tapi sulit dibangunkan.
Gejala parahnya adalah kejang, leher kaku, ada kelemahan anggota gerak sampai koma.
Kemampuan orang tua untuk melakukan pertolongan pertama sangat dibutuhkan, dan sakit kepala tidak selalu harus langsung dibawa ke rumah sakit jika dapat diatasi sendiri di rumah.
orang dewasa aja kalau udah sakit kepala susah nya mintak apun, apalagi anak2,, kasian banget gan
BalasHapushooh,kalo balita udah nangis megang kepala,berarti lagi sakit ya??
BalasHapusLucu bener Gan anaknya, lagi banyak masalah kayanya. Mikirin utang, kredit belum lunas, sewa kontrakan nunggak 5 bulan. Kasian bener. hehehe..he
BalasHapusKebetulan Anak saya lagi sakit si kecil lagi sakit influenza untung batuk dah sembuh tinggal pileknya meler terus.. Informasi yang bagus ini gan. Mampir sob bantu komen yang ini. Thanks ya
Assalamu'alaikum kang...
BalasHapusAduh,,,kasian tuh liat anak kecil sakit soale gak tega..
Harus segera dibawa ke dokter ya bila si kecil sakit.
Met aktifitas nggeh.. :)
Alhamdulillah,, bila si kecil belon bisa ngomong. bisa dilihat dengan penangan sesuai gejalanya. contohnya influenza,,, biasanya akan behubungan sob...
BalasHapuswah info yang bagus tak kusangka bayi juga ada yg sakit kepala ya.... kasihan ya...
BalasHapusbaru tau sy kalau bayi bisa sakit kepala,,,,
BalasHapusckckck ada2 aja
Nah untuk mengatasi gejala2 yg telah di sebutkan itu bagaimana donk om?
BalasHapus