Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berbohong Penyebab Stroke

Sehat adalah suatu kondisi tubuh, baik fisik maupun mental yang berfungsi secara normal. Berbohong yang merupakan perilaku ternyata memiliki pengaruh terhadap kondisi fisik dan non fisik tubuh kita.

Kajian penelitian aspek berbohong dari tinjauan kesehatan kekinian telah dapat diungkap bahwa perilaku bohong menjadi penyebab timbulnya penyakit jantung koroner, stroke dan gagal jantung pada pelakunya. Ketika seseorang berbohong, maka yang timbul adalah emosi negatif yang berkembang menjadi stres yang dipendam, dan tanpa sadar psikosomatis terpicu.


Psikomatis adalah gangguan psikis yang tampil dalam bentuk gejala-gejala fisik.
Bentuk gangguan psikomatis misalanya, naiknya tekanan darah, naiknya kadar asam lambung, sesak nafas, insomnia, alergi kulit hingga nafsu makan yang hilang.





Awalnya bukan pada gejala fisik, namun dengan adanya pikiran negatif atau masalah emosi, maka berdampaklah pada fisik tubuh.
Tubuh seseorang yang berbohong tersebut banyak mengeluarkan hormon yang besarannya seakan sama dengan seseorang yang sedang menghadapi pilihan yang sangat sulit untuk diputuskan saat itu juga, misalnya lari kencang.

Berbohong akan selalu menyertai pelakunya. Perasaan bersalah dan gelisah akan menyebabkan hormon stres keluar sangat beragam, dan pada umumnya adalah kortisol dan norepinefrin.


Hormon ini menyebabkan degup jantung dan tarikan nafas meningkat, sistem pencernaan melemah, saraf dan otot menjadi sensitif.
Kortisol sendiri meningkatkan kadar gula darah dan menekan sistem kekebalan tubuh, sedangkan norepinefrin memicu timbulnya respon yang membuat detak jantung semakin cepat dan tekanan darah meningkat cepat.





Berbohong sesekali saja memang tidak langsung membuat pelakunya terkena stroke, namun jika menjadi kebiasaan seiring dengan komplikasi tekanan darah tinggi, juga dapat beresiko terkena penyakit yang sama dengan seseorang yang mengalami stres kronis, seperti kanker, diabetes, jantung koroner, stroke dan gagal jantung kongestif.

Mereka yang berbohong setiap hari atau telah menyimpan rahasia besar selama bertahun-tahun dimungkinkan akan lenih beresiko mengalami gangguan kesehatan dibandingkan yang jarang atau tidak pernah berbohong.

10 komentar untuk "Berbohong Penyebab Stroke"

  1. Berbohonk adalah makanan sehari2 kita..

    BalasHapus
  2. Hoaaaah ngeri banget.
    Udah dosa, masuk neraka, eh kena stroke juga lagi, hiiiii >.<

    BalasHapus
  3. wah..wah bsa menyebabkan stroke juga hmmm... bahaya jg klo begitu merugikan orang lain dan diri sendiri intinya semua perbuatan negatif membahayakan ya ..gan..

    BalasHapus
  4. weleh weleh.....ngeri juga yak.....kalo gitu harus dikurangi nich jatah ngeboong nya.hehehe nice info gan

    BalasHapus
  5. pantesan pejabat dan politikus banyak yang strok dan lain-lain nya kerjanya ngebohongin rakyat kali ya...hehehe

    BalasHapus
  6. apa iya bisa begitu gan???

    BalasHapus
  7. DUlu saya pernah bo'ong..... Selain pikiran ga tenang n takut menghantui, banyak halangan saya alami. Untung saya segera minta maaf. kalo di pendam lama2 bisa terjadi hal2 seperti diatas kali yaaaaa
    Hemmmmmm astagfirllah....

    BalasHapus
  8. wah gawat bohong memang ga nyaman, jujur aja lebih senang dan tenang hehehe

    BalasHapus
  9. Assalamu'alaikum...
    Memang sangat mungkin itu terjadi karena psikis yg tak tenang

    Dampak suatu kebohonganpun akan berimbas pada diri sendiri jg orang lain.
    Smoga kita bisa jaga amanah agar selamat dunia akherat.

    Nice post kang...., jazakalloh... :)

    BalasHapus